“ [Aku bersumpah] demi ara ( Tin ) dan zaitun “. (Al Qur’an, 95:1)
Ayat pertama Surat At-Tin merupakan salah satu referensi yang paling bijak dalam menguak berbagai manfaat yang yang terkandung pada buah ara (buah Tin).
Ara memiliki tingkat serat yang lebih tinggi dibandingkan buah maupaun sayuran lainnya. Satu buah ara kering mengandung dua gram serat. 20% dari asupan harian kita yang direkomendasikan. Penelitian selama lima belas tahun terakhir ini telah mengungkapkan bahwa serat dalam makanan nabati sangat penting untuk fungsi reguler dari sistem pencernaan.
Hal ini diketahui bahwa serat dalam makanan membantu sistem pencernaan dan juga mengurangi resiko beberapa jenis kanker. Ahli gizi menggambarkan dengan mengkonsumsi buah ara ( Tin) yang kaya serat, merupakan cara ideal untuk meningkat asumsi serat.
Bahan makanan berserat dibagi menjadi dua jenis , yaitu : larut dan tidak larut. Makanan kaya serat tidak larut memfasilitasi lewatnya zat yang akan dikeluarkan dari tubuh melalui usus dengan menambahkan air kepadanya. Dengan demikian mempercepat sistem pencernaan dan menjamin fungsi regular nya. Makanan yang mengandung serat larut juga telah ditetapkan memiliki efek perlindungan terhadap kanker usus besar. Makanan kaya serat larut di sisi lain,telah terbukti mengurangi kadar kolesterol dalam darah lebih dari 20%. dan yang terpenting mampu mengurangi risiko serangan jantung.
Tingkat kelebihan kolesterol dalam darah mengumpul dalam arteri, menyebabkan pengerasan dan penyempitan arteri , tergantung pada organ pembuluh darah mana yang menjadi tempat menumpuknya kolesterol, gangguan terhubung ke organ yang timbul, misalnya jika kolesterol menumpuk di arteri yang memberi makan jantung, maka akan timbul serangan jantung. Akumulasi kolesterol di pembuluh darah ginjal dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kekurangan ginjal. Selain itu, asupan serat larut sangat penting dalam mengatur gula darah dengan mengosongkan perut karena perubahan mendadak dalam gula darah dapat menyebabkan gangguan yang mengancam nyawa. Masyarakat dengan diet kaya serat telah terbukti memiliki resiko yang lebih rendah terhadap penyakit kanker dan jantung.
Serat larut dan tidak larut sangat penting dan bermanfaat ketika hadir pada waktu yang sama. Ketika keduanya hadir bersama-sama, menunjukan bahwa mereka jauh lebih efektif dalam mencegah kanker daripada ketika mereka memencar. Kehadiran kedua bentuk serat, (larut dan tidak larut) dalam buah ara (Tin) menjadikannya bahan makanan yang paling penting.
Dr Oliver Alabaster, Direktur Institut Pencegahan Penyakit di George Washington University Medical Centre, mengacu pada buah ara dalam hal ini: “ Ini merupakan makenan berserat tinggi yang sangat cocok untuk diet Anda. Memilih buah ara dan makanan serat tinggi lainnya secara rutin berarti anda secara alami telah memilih makanan yang sehat dan tidak membahayakan tubuh anda Ini sangat bagus untuk kesehatan anda sepanjang masa.
Menurut California Fig Advisory Board, diyakini bahwa antioksidan dalam buah dan sayuran melindungi terhadap sejumlah penyakit. Antioksidan menetralkan zat-zat berbahaya (radikal bebas) yang timbul sebagai akibat dari reaksi kimia dalam tubuh maupun dari luar tubuh, yang mampu mencegah kerusakan sel. Pada salah satu studi yang dilakukan oleh University of Scranton, ditetapkan bahwa buah ara kering memiliki susunan fenol yang lebih tinggi, yang kaya antioksidan dibandingkan buah lainnya. Fenol digunakan sebagai antiseptik untuk membunuh mikro-organisme. Tingkat fenol dalam buah ara jauh lebih tinggi dibanding buah dan sayuran lainnya.
Studi lain, oleh Rutgers University di New Jersey, mengungkapkan bahwa karena asam lemak esensial omega-3 dan omega-6 dan fitosterol yang terkandung dalam buah ara kering dapat memainkan peran yang cukup besar dalam mengurangi cholesterol. Telah diketahui bahwa omega-3 dan omega-6 tidak dapat diproduksi dalam tubuh dan harus diserap dengan makanan. Selain itu, asam lemak ini sangat penting bagi fungsi sistem jantung, otak dan syaraf. Fitosterol memungkinkan kolesterol dalam produk-produk hewani, yang memiliki potensi untuk mengeraskan arteri jantung, yang akan dikeluarkan dari tubuh tanpa memasuki aliran darah.
Meskipun menjadi salah satu buah tertua yang diketahui manusia, ara-digambarkan sebagai “buah alam yang paling hampir sempurna” oleh California Fig Advisory Board . Produsen makanan telah menemukan bahwa nilai gizi dan manfaat buah ara (Tin) bagi kesehatan telah menyebabkan perusahaan mempunyai peluang baru untuk bisnis mereka.
Ara merupakan bagian dari hampir semua diet khusus karena buah ara tidak alami mengandung lemak, natrium atau kolesterol tetapi memiliki kaya serat, dan merupakan makanan ideal bagi orang yang mencoba untuk menurunkan berat badan. Pada saat yang sama, buah ara (Tin) memiliki kandungan mineral yang lebih tinggi dibandingkan buah lain. 40 gram buah ara (Tin) mengandung 244 mg potasium (7% dari kebutuhan harian), 53 mg kalsium (6% dari kebutuhan harian) dan 1,2 mg zat besi (6% dari kebutuhan harian) . Tingkat kalsium dalam buah ara (Tin) sangat tinggi, menempati urutan kedua setelah Jeruk. Sebuah ara (Tin) kering sama dengan kalsium yang terdapat pada segelas susu.
Buah ara juga dianggap sebagai obat yang memberikan kekuatan dan energi untuk jangka panjang pasien ketika masa pemulihan. Mereka menghilangkan kesulitan fisik dan mental serta memberikan kekuatan tubuh dan energi. Komponen gizi yang paling penting dari buah ara (Tin) adalah gula, yang terdiri dari 51-74% dari semua buah-buahan. Tingkat gula dalam buah ara adalah salah satu yang tertinggi. Buah ara juga dianjurkan dalam pengobatan asma, batuk dan menggigil.
Manfaat yang telah disebutkan di atas, merupakan indikasi dari kasih sayang Allah bagi manusia. Dia menyediakan semua zat yang dibutuhkan oleh manusia dalam buah, yang begitu lezat untuk dimakan, sudah dikemas pada secara ideal bagi kesehatan manusia. Ini merupakan berkah dari Allah yang disebutkan dalam Al Qur’an yang menunjukkan pentingnya buah ara (Tin) bagi manusia. (Wallaahu a’lam.)
Dari sudut pandang kesehatan manusia, nilai gizi buah ara (Tin) telah ditetapkan berdasarkan kemajuan ilmu kedokteran dan teknologi. Hal Ini merupakan indikasi bahwa Al Qur’an merupakan Firman Allah yang tidak dapat disangkal kebenarannya. (Wallahu ‘alam)
Fresh Fig Nutritional Value
(100 grams) |
Dried Fig Nutritional Value
(100 grams) | ||
Calories (kcal)
|
74
|
Calories (kcal)
|
249
|
Fibre (g)
|
3
|
Fibre (g)
|
10
|
Fat (g)
|
0
|
Fat (g)
|
1
|
Protein (g)
|
1
|
Protein (g)
|
3
|
Sugar (g)
|
16
|
Sugar (g)
|
48
|
Vitamin A (IU)
|
142
|
Vitamin A (IU)
|
10
|
Vitamin C (mg)
|
2
|
Vitamin C (mg)
|
1.2
|
Vitamin B1
|
0.1
|
Vitamin B1
|
0.1
|
Vitamin B2
|
0.1
|
Vitamin B2
|
0.1
|
Vitamin B6
|
0.1
|
Vitamin B6
|
0.1
|
Sodium
|
1
|
Sodium
|
10
|
Potassium
|
232
|
Potassium
|
680
|
Calcium
|
35
|
Calcium
|
162
|
Phosphorus
|
232
|
Phosphorus
|
67
|
Magnesium
|
17
|
Magnesium
|
68
|
Iron
|
0.4
|
Iron
|
3.07
|
Manganese
|
0.1
|
Manganese
|
0.8
|
Copper
|
0.1
|
Copper
|
0.3
|
Selenium
|
0.2
|
Selenium
|
0.6
|
Zinc
|
0.2
|
Zinc
|
0.5
|
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !